Burung talokan
mempunyai banyak nama sebutan antara daerah satu dengan yang lainya, ada yang
menyebut talokan, citbang, kemade, madehan, cabean atau burung cabe. Hal itu
karen burung tersebut memiliki warna merah terang dikepala hingga punggung pada
burung jantan dewasa. Ada yang menyebut kemadehan atau kemade karna burung ini
sering hinggap pada tumbuhan kemadehan (kemadehan adalah sebutan bahasa jawa
pada tumbuhan benalu). Burung ini biasa memakan biji benalu dan bisa membantu
penyebaran tumbuhan benalu antara pohon satu dengan lainya. Selain memakan biji
benalu, burung cabe juga memakan buah jambu biji, talok, serangga, dan jika
dirawat biasa diberi makan pisang. Tapi perawataan dari tangkapan hutan burung
ini harus diajari makan pisang dengan memaksa meloloh dengan memberi pakan
pisang paling tidak 1-3hari agar terbiasa makan pisang.
Beberapa waktu
ini mulai banyak pecinta burung jenis ini, mungkin karena harga belinya yang
murah dan terjangkau bagi pemula yang ingin belajar merawat burung. Selain itu
memelihara burung yang jarang digemari orang lain, sedangkan kita bisa merawat
hingga gacor merupakan kepuasan tersendiri bagi yang merawat. Menu makanan pun
juga mudah dan irit, cukup pisang kepok satu saja dipotong menjadi 2 bagian
tidak akan habis dalam sehari dan minum cukup air putih biasa.
Habitat burung
ini banyak ditemui di kota maupun di perkampungan, biasa menghampiri pohon talok, ataupun benalu pada pohon besar
lainya. Bersarang menggantung pada ranting pohon lebat berbentuk lonjong dan
bulat pada bagian bawah. Bahan sarang terbuat dari kapas randu dibagian dalam,
dibalut serat halus dan bagian luar dirajut dengan bekas sarang laba-laba dan
bekas sarang ulat. Dalam masa produksi biasa nya menghasilkan 2 butir telur,
dengan lama masa pengeraman kurang lebih 14hari untuk telur bisa menetas. Untuk
jumlah populasi masih mudah dijumpai di sekitaran pemukiman. Biasa digunakan
sebagai burung masteran karena suara tembakan yang kasar dan melengking.
Apa harus memeliharanya dalam koloni.?
ReplyDelete