Kendala Dalam Menangkar Blacktroat

   Disini saya ingin melanjutkan postingan saya sebelumnya tentang Tips menangkar blacktroat yang anda bisa lihat sebelumnya disini. Berikut sedikit rangkuman kendala-kendala yang sering dihadapi dalam berternak blacktroat, antara lain :

• Susah dalam penjodohanya

Diantara finch lainya burung blacktroat bisa dibilang paling susah dijodohkan, bahkan meskipun indukan sudah cukup umur sekalipun tetap harus melewati tahap penjodohan. Hal ini kadang bisa menjadikan pejantanblacktroat justru mati karena betina yang galak bertengkar dengan pejantan, sebaiknya dalam masa penjodohan tetap sebisa mungkin memantau supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Untuk pertama kali penjodohan lebih baik tidak mempertemukan pejantan dengan betina dulu, tapi cukup betina bisa mendengar suara pejantan, agar birahi betina cepat memuncak. Setelah betina seperti kebingungan setiap mendengar pejantan berkicau kisaran 2-3 hari setelah itu bisa mencoba menyandingkan kedua sangkar saling berdekatan, hingga ada kecocokan saat itu ditandai dengan kedua pasangan saling loloh-lolohan meskipun terbatas jeruji sangkar. Jika memang sudah loloh-lolohan antar keduanya bisa menyatukan keduanya tentu dengan dipantau juga, jika memang bertengkar, cabut lagi jantanya, betina disendirikan dan hanya cukup mendengar kicauan pejantanya lagi usahakan begitu 1-2 hari. Setelah itu coba satukan kembali antara jantan dan betina, jika memang betina galak kepada pejantan asal tidak bertengkar tidak masalah, tetapi betina tersebut jika galak namun tidak bertengkar menandakan betina sudah sangat birahi.

• Indukan sering berantakin sarang

 Hal itu mungkin bisa terjadi karena pasangan belum siap, atau bisa juga kadang sifat jantan yang memang karakternya suka mengacak-acak sarang dan mengganggu betina bertelur atau mengeram. Hal ini bisa dengan mencabut pejantan jika betina sudah bertelur 2atau3 butir, dan membiarkan betina mengerami sendirian, tetapi dengan cara kawin cabut ini usahakan betina mengeram tidak mendengar suara pejantan berkicau agar betina tidak kembali birahi. Bisa juga dengan menyediakan dua buah tempat untuk bersarang, hal ini dilakukan untuk memberikan kesibukan pejantan yang suka mengganggu betina yang sedang bekerja untuk kita yang sedang mengeram, agar pejantan bisa mainan sarang lain yang ada disebelahnya.

• Indukan sering membuang telur

Hal ini biasanya dilakukan oleh ulah pejantan, cara yang bisa dilakukan dengan mencabut pejantan seperti cara diatas tadi, ungsikan pejantan dan biarkan betina mengerami sendirian. Tetapi hal ini bukan berarti betina tidak mau menelur dalam kotak sarang, jika betina tidak mau menelur dalam kotak sarang yang sudah disiapkan berarti betina seperti itu biasanya betina siapan atau dere. Jadi dibutuhkan penyesuaian, wajar jika dere pertama kali bertelur diluar sarang, kadang di tempat makan, atau kadang pecah di bawah. Usahakan tempat makanan yang tidak terlalu besar, cukup yang kecil saja, hal ini diharapkan agar betina tidak lagi bertelur dalam tempat makan tetapi mau di sarang yang sudah disiapkan. Tetapi ada juga indukan yang sudah  babonan tetapi bertelur tidak disarang justru jatuh kebawah, hal ini bisa jadi indukan kurang nyaman saat mau bertelur, bisa terganggu hewan, atau oleh anda sendiri yang sering melihat-lihat isi sangkar, sebaiknya pada saat betina akan bertelur tempatkan yang setenang mungkin agar indukan bisa bertelur pertama kali disarang, kemungkinan setelah mapan telur susulan ke dua dan ketiga bisa mapan di sarang.

• Indukan tidak mau mengerami telur 

 Biasanya terjadi pada pasangan yang kawin angkat, maksudnya setelah perkawinan dan induk betina bertelur pejantan dicabut, tetapi betina yang mengeram sendirian tetap mendengarkan pejantan berkicau, ini bisa membuat betina terjadi birahi susulan dengan loncat dari sarang dan memanggil pejantan terus. Bahkan yang disayangkan jika betina sudah meloloh anakan yang masih kecil mendengar pejantan gacor, bisa membuat betina tidak mololoh anakanya lagi, hingga berujung kematian pada anakan yang sudah menetas. Sebaiknya jika itu terjadi dan sebelum terlanjut bisa di berikan ef mentimun dan mengungsikan pejantan agar tidak terdengar oleh betinanya. Atau bisa juga betina kurang nyaman dengan lingkungan sekitar dengan adanya predator mungkin, semur, cicak, atau hewan pengganggu lainya.

• Indukan mematuki telur / memecah telur

Hal ini disebabkan indukan yang kurang kalsium, kekurangan kalsium pada indukan bertelur bisa menyebabkan indukan memakan atau mematuki telurnya sendiri. Ini bisa diantisipasi dengan memberikan tulang sotong atau yang biasa disebut asinan, banyak kok dijual dipasar burung atau toko burung, dari pada memberikan obat-obatan untuk kalsium, saya lebih suka memberikan tulang sotong, selain alami dan tulang sotong bisa menyukupi kebutuhan kalsium anakanya pada saat proses anakan tumbuh bulu jarum.

•  Indukan tidak mau meloloh

Ini sama dengan kasus yang tidak mau mengerami tadi, disebabkan betina sudah mulai birahi susulan sehingga betina over birahi dan tidak mau meloloh anakanya lagi.

• Anakan di makan pejantanya

Perlu diketahui bahwa blacktroat memiliki karakter atau sifat kanibal yang kadang bisa dialami bagi breeder. Itu bisa disebabkan pejantan memang belum siap mempunyai momongan sehingga dia memakan anakanya sendiri. Hal ini bisa di atasi dengan kawin cabut, maksud kawin cabut sama seperti diatas, mencabut pejantan bila setelah indukan bertelur.

• Telur tidak mau menetas

 Dikarenakan pejantan tidak ngisi, pejantan belum cukup umur, atau kawin yang kurang pas. Bisa menambahkan ef seperti jagung muda untuk masa perkawinan, pemberian vitamin seperti xxxalur atau merk lain tentunya hal ini bisa meningkatkan kesuburan kedua pasangan. Jika kawin tidak pas, bisa disebabkan pejantan kurang pinter atau pertama kali mejantanti betina, atau bisa juga disebabkan misalnya indukan betina ada cacat kaki, sehingga saat pejantan naik diatas punggung betina, maka betina selalu jatuh karena tidak kuat menumpu.

Nah berikut sekilas permasalahan dalam berternak blacktroat, masih banyak masalah-masalah lainya yang belum bisa saya tuliskan disini. Mungkin bisa meninggalkan komentar jika ada pertanyaan lainya.



Semoga bermanfaat,